www.lensaaktual.com.ǁNasional 5 Januari 2025- Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang merebak di wilayah utara China telah menjadi perhatian internasional. Virus ini diketahui menyebabkan lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas.
Meskipun HMPV umumnya tidak berbahaya bagi orang dewasa sehat, virus ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti bronkitis atau pneumonia, pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Di Indonesia, hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg. Widyawati, MKM, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. “Kami mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat demi memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan virus,” ungkapnya.
Kemenkes juga memastikan pengawasan ketat di pintu-pintu masuk negara, terutama bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala seperti influenza. Selain itu, koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak untuk memastikan langkah antisipasi yang efektif.
Apa Itu Virus HMPV?
HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Saat ini belum tersedia vaksin atau pengobatan khusus untuk virus ini. Perawatan suportif seperti menjaga hidrasi tubuh, mengontrol demam, dan istirahat cukup menjadi langkah utama dalam menangani gejalanya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan, mencuci tangan secara rutin, dan menggunakan masker di tempat umum guna mengurangi risiko penularan.
Akankah HMPV Menjadi Pandemi Seperti COVID-19?
Meski merebak di China, para ahli menilai HMPV tidak memiliki potensi menjadi pandemi seperti COVID-19. Tingkat penularan dan dampak kesehatan HMPV relatif lebih rendah dibandingkan SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
HMPV lebih sering menyerang kelompok rentan dan jarang menyebabkan masalah serius pada orang dewasa sehat. Selain itu, pola penyebaran virus ini tidak menunjukkan kecepatan seperti COVID-19.
Hingga kini, pemerintah Indonesia terus memantau situasi dan telah menerapkan langkah preventif untuk mencegah penyebaran HMPV ke tanah air. Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh.
Dengan pengawasan yang ketat dan kesiapan pemerintah, risiko penyebaran HMPV dapat diminimalkan, meskipun kewasp
adaan tetap diperlukan.