www.LensaAktual.com.ǁJawaTimur,5 Desember 2025-Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana hadiri penutupan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Kediri Tahun 2025 di Convention Hall SLG Kediri, Jawa Timur, Kamis (4/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Mas Dhito, sapaan Hanindhito Himawan Pramana, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) baru agar memegang teguh integritas dan bekerja sepenuh hati dalam melayani masyarakat.
Penutupan Latsar menjadi momen bersejarah bagi peserta, yang terdiri dari 138 CPNS dan 833 PPPK.
Mereka resmi menyelesaikan tahapan pembekalan sebelum bertugas penuh di berbagai instansi pemerintah.
“Kalau sudah jadi ASN itu tidak boleh melanggar norma-norma yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan, yang kedua, harus bekerja dengan hati dan pikiran,” kata Mas Dhito dalam arahannya.
Mas Dhito menjelaskan, saat ini pemerintah daerah tengah memusatkan perhatian pada empat sektor prioritas, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan sosial.
Dalam bidang pendidikan, ia menekankan pentingnya membangun karakter pelajar serta mencegah aksi perundungan di sekolah.
Selain itu, sektor kesehatan menurutnya masih membutuhkan perhatian serius, terutama dalam penanganan stunting.
Mas Dhito menegaskan, pembangunan daerah tidak dapat dilakukan seorang diri, namun membutuhkan kerja sama banyak pihak.
“Saya butuh orang yang jujur dan loyal kepada masyarakat,” tegasnya.
Persyaratan Wajib
Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kediri, Noor Rokhayati menyampaikan, pelaksanaan Latsar CPNS dan Orientasi PPPK merupakan persyaratan wajib sebelum pengangkatan penuh sebagai aparatur pemerintah.
Dengan berakhirnya pelatihan, para peserta diharapkan dapat langsung menyesuaikan diri di tempat penugasan masing-masing serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Setelah ini prosesnya ada SK pengangkatan sebagai PNS penuh. Begitu juga untuk PPPK statusnya otomatis akan berubah dari yang sebelumnya non-ASN menjadi ASN, tanggung jawab tentunya akan berbeda, makanya kita lakukan orientasi,” jelasnya.

